Pengalaman Magang di JW Marriott Surabaya Bagian Pertama
Saat itu saya sedang memasuki semester akhir dari perkuliahan saya. Ada 2 kewajiban lagi yang harus segera dilaksanakan agar saya bisa lulus dari Universitas Airlangga ini, yaitu magang dan Tugas akhir. Pada bulan november, ibu kaprodi kami mengumumkan bahwa kami harus mulai mencari magang sebelum Januari 2021. Dimana waktu itu menjadi sangat mendadak. Bayangkan dalam kurun waktu 2 bulan saja kami sudah harus mendapat kepastian diterima OJT di hotel pilihan kami.
Layaknya memilih tempat untuk bekerja, saya tidak mau asal-asalan dalam memilih tempat untuk melaksanakan OJT. Pertama saya memilih JW Marriott Surabaya sebagai pilihan pertama saya magang. Sempat ragu memang ketika mendengar desas-desus bahwa magang disana sangat berat, disiplin dan rentan untuk dikeluarkan apabila melakukan kesalahan. Saya awalnya sempat goyah untuk mengganti pilihan saya di Doubletree by Hilton Surabaya namun karena berbagai alasan saya tetap menjatuhkan pilihan akhir saya di JW Marriott Surabaya.
Kami diminta untuk mengirimkan surat lamaran dan CV kepada HRD beserta 2 departemen pilihan untuk OJT. Saya sangat menyukai ilmu patiseri atau pastry. Namun pada saat memilih departemen magang dahulu, saya malah menjatuhkan pilihan saya pada departemen Sales dan HRD. Alasan saya waktu itu adalah karena dosen pastry saya berasal dari sana semua. Jadi saya takut ketika saya tidak bisa melakukan satu hal, maka nama dosen saya akan terbawa. Namun setelah 6 bulan berjalan, hal itu tidak pernah terjadi. Haha.
Akhirnya saya diundang untuk melakukan interview secara offline beserta kelima teman satu angkatan saya. Uniknya, kelima orang ini sama-sama memilih departemen Sales marketing dan HRD loh haha!
Kami dibagi menjadi 2 batch, batch pertama dapat kesempatan interview pada pagi hari sementara batch kedua dapat kesempatan interview pada siang hari. Saya kebagian batch yang kedua. Pada saat itu, yang di interview banyak sekali hingga saya harus menunggu sangat-sangat lama. Saya datang pukul 13.00 dipanggil untuk interview pertama dengan HRD pada pukul 16.00.
Ini yang lucu, ternyata dari tadi HRD kebingungan mencari saya ada dimana, padahal saya persis ada di depan ruangan interview mereka. Mungkin ketutupan sama teman-teman yang lain. Saya pun disuruh duduk di depan HRD dan ditanya-tanya tentang mengapa memilih magang di JW Marriott Surabaya. Namun ketika memutuskan di departemen mana saya akan ditempatkan, HRD kemudian berkata bahwa departemen yang saya minati sudah penuh kuotanya. Ada satu posisi yaitu sales call yang masih kosong, tugasnya adalah menerima telepon dari klien dengan berbagai macam bahasa dan berhubungan dengan revenue perusahaan. Saya ditawari untuk mengisi posisi tersebut, tapi dengan jujur saya mengatakan kepada HRD bahwa saya tidak bisa karena belum berani mengambil posisi yang berhubungan langsung dengan revenue perusahaan, meskipun saya tau nantinya saya akan masih dibimbing oleh banyak senior.
Kemudian, HRD memberi saya pertanyaan. Saya dibebaskan untuk memilih sekali lagi departemen mana yang menarik minat saya. Saya kemudian berterus terang bahwa saya sangat menyukai ilmu pastry. HRD kemudian mengernyitkan alis seakan kaget mengapa tidak mengambil departemen pastry dari awal. Saya lalu menjawab dengan jujur seperti yang sudah saya tulis di paragraf awal. Lalu HRD memanggil salah satu asistennya dan menyerahkan berkas saya kepada Junior Pastry Chef yang sudah menunggu di meja sebelah. Saya sangat berdebar waktu itu karena saya pikir saya akan langsung di-interview oleh dosen saya sendiri yang mana beliau menjadi senior Pastry Chef di hotel itu namun ternyata tidak hahaha.
Proses interview berjalan seperti biasa, namun kali ini Junior Pastry Chefnya meng-interview saya dengan menggunakan bahasa inggris. Ketika beliau menanyakan tentang asal sekolah saya, beliau langsung tau kalau saya adalah murid dari atasannya. Yaiyalah! Haha. Ada satu pertanyaan yang begitu melekat di benak saya ketika menjalani proses interview, yang ketika saya terjemahkan dalam bahasa indonesia kira-kira seperti ini :
"Mengapa kamu memilih untuk magang di bagian pastry? Kenapa nggak coba di hot kitchen?" lalu saya jawab seperti ini
"Saya memilih pastry karena saya sangaaaaattttt menyukai dunia ini pak. Melihat saya bersusah-payah membuat satu jenis cake kemudian cake tersebut tersaji dengan cantik di depan saya berhasil menaikkan mood saya saat itu juga. Lalu saya berkali-kali membuat kue hanya untuk dibagi kepada teman-teman saya, dan ketika mereka bilang makasih lo kuenya enak banget membuat saya merasa begitu bahagia. Saya kira saya menemukan dunia yang selama ini saya cari-cari dimana pak. Jawabannya ya di pastry. Dan kalau bapak mau tau juga, pastry adalah yang menjadi alasan saya mengapa saya memilih prodi manajemen perhotelan ini pak. Ini mungkin terdengar seperti membual, tapi percaya deh pak saya belum pernah se-antusias ini dalam menekuni satu bidang"
bersambung .....
Gambar Set-Up Breakfast Bread di Pavilion Restaurant. Plastick wrap digunakan untuk menutup roti sebelum jam breakfast agar tidak terkontaminasi.
Comments
Post a Comment